Daring, Nikmati Saja Dengan Bahagia


Beberapa waktu membersamai anak-anak online dari rumah, satu-satunya yang mungkin bisa dianggap sedikit 'berat' adalah ketika kami semua harus mengkondisikan hati, saling mengalah dalam hal penggunaan laptop atau hp, apalagi saat qadarullah ada jadwal zoom / google meeting bersamaan untuk kami yang WFH ( work from home ) dan mereka yang SFH ( school from home ) karena jumlah laptop atau hp yang terbatas. 

Belum lagi, saat beberapa kali mesti scrool panjang atau salah baca info karena salah ruang grup komunikasi, baik untuk orangtua dan anak-anak di wa dan telegram. Karena memang, 3 anak di rumah tetap belum kami fasilitasi dengan hp dan nomor sendiri alias masih ngikut dengan nomor hp abi atau umminya.

Tapi, sejauh ini alhamdulillah sih, masih aman dan terkendali.

Untuk jadwal masuk kelas online, alhamdulillah  mereka sudah mandiri. Sesekali diingatkan ketika mendekati jam masuk tapi mereka masih berkutat dengan aktivitas lain. Sebelum shubuh mereka harus sudah mulai menyiapkan diri. Sebelum mulai masuk kelas online, harus dipastikan tugas membantu pekerjaan rumah yang sudah disepakati  mereka juga sudah selesai.

Saat belajar di kelas 'online', nyaris sambil wfh ala 'kerjaan' umminya,  bisa dibilang umminya yang full membersamai si bungsu yang masih SD,  di ruang google classroomnya. Untuk abinya, mau tidak mau membersamai murid-muridnya di kelas online ditambah meeting-meeting yang seolah tidak pernah berhenti setiap harinya, jadi susah  buat multitasking deh..😁

Untungnya, PJJ si bungsu tidak ada jadwal rutin tatap muka online. Jadi, memang umminya pun langsung ambil posisi saat itu juga untuk memberi tambahan penjelasan materi pelajaran yang sudah dia simak dari gurunya dalam bentuk rekaman video yang diberikan dengan buku pelajaran langsung, lalu memantau aktifitas pengerjaan tugasnya ( jika ada ). 

Kakak-kakaknya? Sudah bisa dilepas untuk fokus sendiri mengikuti kelas masing-masing, dengan sebelumnya sudah kami terapkan aturan untuk sama-sama disepakati dalam penggunaan gadgetnya. Beberapa kali paling si tengah yang turun naik dari ruang aktifitasnya untuk menghampiri saya, saat ditemui sedikit kesulitan mencerna pelajaran dan tugasnya. Ada beberapa sesi, dimana kami upayakan disiplin memastikan adab kehadirannya di kelas online agar tidak lalai dijalankan. 

Si tengah yang tidak suka menampilkan dirinya, sering segan pula mengaktifkan videonya saat zoom. Sepertinya pembelajaran online  juga memang membuatnya lebih cepat jenuh, bahkan kurang bisa diikuti dengan baik. Sehingga, seringkali ia menjalani kelas dengan melakukan aktifitas lain. Walaupun kegiatan 'nyambi'nya bersifat positif, kami tetap berusaha agar ia bisa  melawan rasa segannya tersebut ( apalagi jika pembelajaran onlinenya disajikan dengan kurang menarik ) dengan tidak mengabaikan adabnya sebagai seorang murid, walau dalam kondisi jarak jauh.

Pernak-pernik membersamai anak-anak PJJ dari rumah, khususnya mereka yang selama ini mondok,  adalah sering hadirnya rasa bahagia, saat anak-anak pun bisa langsung banyak bertanya ( baik disaat jadwal pjj atau diluar waktu itu ) atau minta dijelaskan kembali beberapa pelajaran yang belum difahami dan  kemudian mereka mengerti. ( Biasanya kan sebulan sekali baru bisa ketemu dengan waktu terbatas, ya )
Walaupun begitu,  saat mengerjakan tugas-tugas, kami tetap membiasakan mereka untuk mandiri. Kerjakan dulu semua tugas sendiri, setelah itu, baru deh dibahas mana saja hasil pekerjaannya  yang masih keliru atau salah. 

Sederhana banget ya bahagianya seorang ibu. Apa karena ini, timbangan berat badan makin ke kanan ( disamping makin sering wara wiri di dapur ), walau diluar wabah pandemi masih menghantui ? 😬

Pernah tidak bisa menjawab saat ditanya anak-anak tentang pelajarannya ? Pernah banget dong..😷
Apalagi saat diajak diskusi atau ditanya beberapa pelajaran oleh si sulung yang di SMA ini memilih program IPS. 
Iyaaa, secara abi dan umminya kan fokus di IPA. Jadilah, untuk bisa membersamai dia kami pun jadi ikut belajar lagi pelajaran-pelajaran yang berasa lebih sulit itu 😅

Beneran deh...jadi ikutan belajar lagi. Oiya, plus semangat ikutan buat upgrade hafalan, nih.  Iya, ikutan semangat karena setiap hari ngeliatin aktifitas mereka persiapan buat setoran hafalan + murojaah. 

Satu hal, kami selalu mengingatkan, walau mungkin ada pelajaran-pelajaran yang tidak terlalu mereka sukai, mereka harus tetap menjaga adab dengan ilmu tersebut, juga dengan para guru yang mengajar.

Berharap, agar mereka tidak menjadi orang berilmu, tapi sesungguhnya tidak berilmu. Siapa ? Yaitu orang yang merasa istimewa dengan ilmu tertentu hingga menganggap kecil ilmu-ilmu lainnya.

Pandemi ini, pasti tetap banyak hikmah yang bisa kita nikmati kan, ya ?
Buat seluruh ayahbunda, tetap tersenyum dan semangat selalu...😍

@fitry_ummuza

-mencerna hari, mengambil hikmah-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir