Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2009

Jika Anak Bertanya Tuhan Ada Dimana?

Jika Anak Bertanya Tuhan Ada Dimana? (disadur dari warnaislam.com) Pertanyaan: Assalamu’alaikum wr. Wb. Begini ustadz, saya adalah seorang guru di TK. Ada anak yang bertanya tentang keberadaan Allah, misalnya dengan pertanyaan: Allah ada di mana? Di mana rumahnya? Wajahnya seperti apa? Nah, mohon penjelasan dari ustadz bagaimana saya harus bisa memberikan jawaban yang pas dan bisa dimengerti oleh mereka? Terima kasih ustadz atas jawabannya. Wassalamu’alaikum wr. Wb. sholikah Jawaban Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Allah adalah tuhan kita, namun kita tidak mungkin mengenal diri-Nya, kecuali Dia sendiri yang memperkenalkan kita. Termasuk keberadaan diri-Nya, kita tidak pernah tahu dan tidak akan pernah tahu. Memang terkadang kita mendengar ada ungkapan orang seperti Tuhan ada pada diri kita ini, atau tuhan ada di hati. Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa tuhan ada di mana-mana di segala tempat. Tetapi kalau kita mau sedikit kritis, sebenarnya dua ungkapan di atas kurang t

Membangun Kemampuan Bersosialisasi Pada Anak

Perkembangan anak meliputi segala perubahan yang terjadi pada anak, baik secara fisik, kognitif, emosi dan psikososial. Kemampuan anak untuk bersosialisasi dengan lingkungannya terkait dengan perkembangan psikososialnya. Perlu dipahami bahwa setiap anak berbeda dan unik. Ada yang sulit dan ada yang mudah beradaptasi. Karena itu jika anak sudah cukup usianya, ada baiknya ia disekolahkan di taman kanak-kanak, TKA atau TPA. Namun, jika belum cukup umurnya, sering-seringlah anak diajak ke luar rumah sekalipun hanya di sekitar lingkungan rumahnya untuk berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Sebab, banyaknya teman dan interaksi akan membuatnya mudah belajar tentang perilaku sosial seperti berbagi, berempati, menolong teman, memahami dan mengerti antar sesama teman, serta harus mandiri. Dengan semakin banyak teman, anak pun akan kaya dengan pengalaman. Hal ini berbeda dengan anak seusianya yang jarang berinteraksi dengan teman sebayanya di sekitar rumah; ia akan cenderung menjadi ’raja’ a

Kebahagiaan Anak VS Kebahagiaan Orang tua

Sepasang suami istri yang telah dikaruniai seorang anak berumur 20 bulan terdiam dan tertegun sewaktu dikatakan padanya ”Sesungguhnya kebahagiaan yang anda maksudkan dan ingin anda capai belum tentu membuat anak anda juga berbahagia” Itulah salah satu episod dari dialog yang terjadi pada salah satu sesi therapy. Saya yakin pembaca masih belum paham apa yang sebenarnya terjadi pada pasangan muda tersebut. Insya Allah saya akan jelaskan jalan cerita lengkapnya. Sepasang suami istri yang energik merasa kehidupanya terlalu penuh beban dan tidak rileks. Keduanya pekerja keras, suami seorang karyawan pada perusahaan multi nasional sedangkan sang istri karyawati swasta. Mereka sepakat membangun impian mereka, perhitungan paling rasional impian mereka bisa terwujud dalam waktu kurang lebih 10 tahun. Mereka sepakat mewujudkannya dengan kerja keras dan kesungguhan. Sepintas apa yang mereka tekadkan sangat baik, bukan? Lalu apa pasal atau apa yang salah pada mereka. Begini, untuk mewujudkannya sa

Ketika Zaheedah-ku Memilih

” Za ga mau di TK itu.. bajunya pendek..kan Za malu…” Itulah komentar Za saaat kami menawarkannya untuk masuk sebuah TK yang dekat dengan rumah baru kami. Jaraknya cuma 30 m. Walaupun kurikulumnya mengacu pada standar depdiknas, 90% muatan pendidikan di sana adalah muatan Islam, yang tidak berbeda dengan Tk Islam/RA. Jadi, kami memasukkan TK tersebut sebagai salah satu alternatif pilihan untuk Za, selain sudah ada beberapa TK lain yang masuk dalam seleksi kami untuk sekolah Za nanti . Selain itu, kalau memang za mau bersekolah disana. otomatis akan ada pengurangan biaya untuk transport, kan ? maklum, kami cuma punya satu kendaraan yang note bene mutlak cuma bisa dipakai Abi Za untuk tugas rutinnya mengajar setiap hari. Tapi, ternyata Za menolak mentah-mentah untuk bersekolah disana. Alasannya hanya satu, yaitu karena disana ternyata tidak bisa memakai seragam panjang alias muslimah seperti yang sudah menjadi kebiaasaan Za sejak bayi….! Memang, setelah kami coba datang kesana dan menemu

Nafsu Keibuan

" Apa Ummi berniat memberi Za les tambahan di luar jam sekolah ? kalau ya, biar nanti bareng di tempat anak saya les. Bagus lho..dan nanti kan bs berangkat dan pergi sama-sama." Begitulah pertanyaan seorang teman yang juga orangtua murid di TK Za, anak saya. Saya agak terkesima dengan pertanyaan itu. Les tambahan untuk anak berusia lima tahun ? Ketika untuknya belajar adalah bermain dan bermain adalah belajar ? Ketika ia dapat menghafal begitu banyak huruf vokal dan konsonan karena huruf a bisa digambarkan sebagai sebuah apel, atau huruf i bisa dilukiskan menajdi sekumpulan cerita ikan, dan o bisa dilihat dari buku-buku bergambarnya, papan-papan iklan dipinggir jalan sampai sekumpulan bentuk diatas piring yang dipenuhi oleh kue donat berlubang ? Saya membayangkan Za saya duduk di kursi kecil dengan tangan terlipat, menyimak guru lesnya mengajarkan menulis atau membaca huruf-huruf. Membayangkan matanya yang merah dan lelah karena sejak pagi diapun sudah menghabiskan waktu di s

Untuk Anakku : Selaksa Asa dan Do'a di hari Milad-mu

Tulisan ini spesial untuk mujahidah cilik kami, Za..Yang Alhamdulillah, Allah sampaikan kepada usianya yang ke 6..(30 Oktober 2009) Selaksa do'a dan harap selalu mengiringi hari-harinya, yang alhamdulillah Allah jaga dalam keIstiqomahan, kebaikan akhlak, dan selalu menjadi penghias mata kami Alhamdulillah, Allah karuniakan dia menjadi muslimah cilik yang selalu beruasaha komitmen terhadap aturan syariat..senantiasa menjaga hijab disegala kondisi, menjaga hafalan disetiap waktu dan tak pernah lupa mendo'akan abi dan ummi...:) Semoga sepanjang usiamu senantiasa teriringi cinta dan keridhoanNya...Amiin... ******************************* Anakku  Kami namakan diri mu Zaheedah Shareefah Mubarak Karena kami ingin engkau menjadi wanita yang zuhud , mulia serta menjadi hambaNya yang diberkahi Anakku... Betapa Abi dan Ummi menginginkan agar engkau selalu bersujud kepadaNya. Sujudkan badan mu agar engkau termasuk golongan orang-orang ahli ibadah. Sujudkanlah hatimu Nak, agar engkau menjad

Bunda ; Satu kata Mengungkap Bermilyar Cinta

Teduh saat sepasang mata itu memandang Lembut, ketika jemari lentik mengurai kasih di tiap jenak-jenak sentuhan pias wajah yang mengandung kesabaran genggam tangan yang menguat jalinan.. Ada cinta, dari tutur lisan suci yang mengucap kata serta ringan langkah yang memijak untuk sekedar memeluk, membelai, mencium... cinta Bunda, aku bisa merasainya... Dan tulus itu terangkum indah, dalam bingkis gelak dan marahmu... Dan tulus itu tergurat cantik, melalui rangkai lelah dan letihmu... hingga sering sumbangku bertanya, Bunda... bisakah ku menyamai tulusmu nanti? Ada cinta, di tiap kelok jalan yang kau tuntun aku padanya di tajam segenap kerikil yang terhampar mencadas langkah-langkah kecilku Itu cinta, Bunda... tak peduli dengan apa kau menamainya aku hanya tau itu, cinta... itu cinta, sungguh mudah aku merasainya... Lahir cinta dari rautmu, dalam lisanmu, melalui gerak-gerikmu... hingga ku sadari bahwa kau hanya tersusun oleh cinta, cinta, dan cinta... Aku jatuh cinta padamu, sejak pertam

Qoulan Sadiida : untuk anak-anak kita

 Remaja. Pernah saya menelusur, adakah kata itu dalam peristilahan agama kita? Ternyata jawabnya tidak. Kita selama ini menggunakan istilah ‘remaja’ untuk menandai suatu masa dalam perkembangan manusia. Di sana terjadi guncangan, pencarian jatidiri, dan peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa. Terhadap masa-masa itu, orang memberi permakluman atas berbagai perilaku sang remaja. Kata kita, “Wajar lah masih remaja!” Jika tak berkait dengan taklif agama, mungkin permakluman itu tak jadi perkara. Masalahnya, bukankah ‘aqil dan baligh menandai batas sempurna antara seorang anak yang belum ditulis ‘amal dosanya dengan orang dewasa yang punya tanggungjawab terhadap perintah dan larangan, juga wajib, mubah, dan haram? Batas itu tidak memberi waktu peralihan, apalagi berlama-lama dengan manisnya istilah remaja. Begitu penanda baligh muncul, maka dia bertanggungjawab penuh atas segala perbuatannya; ‘amal shalihnya berpahala, ‘amal salahnya berdosa. Isma’il ‘alaihissalaam, adalah sebuah gambara

Ungkapan Sederhana Untuk Istri Tercinta

Oleh : Ustd. M. Fauzil Adhim Bila malam sudah beranjak mendapati subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah istri anda yang sedang terbaring letih menemani bayi anda. Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharian ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirahat barang sekejap. Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari, barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada lagi. Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Di saat anda sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, tubuh letih istri anda barangkali belum benar-benar menemukan kesegarannya. Sementara anak-anak sebentar lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis. Baru berganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri anda pula yang harus mencucinya. Di saat seperti itu, apakah yang anda pikirkan tentang dia? Masihkan anda memimpikan tentang seorang yang akan senantiasa b

{Kisah Sejati } Mutiara-Mutiara Cinta-Nya

Bismillahirrohmaanirroohiim.... Sebuah kisah sejati, penuh inspirasi dan motivasi..agar kita bisa lebih memaknai syukur dan shabar menajdi sebuah keniscayaan yang mampu mengantarkan pada indahnya cinta dari Sang Pemilik kehidupan. Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan..dibalik penderitaan pasti akan ada kebahagiaan ketika kita mampu bersikap atas kehendak dan perintahNya... Bukan dengan mengeluh..bukan dengan bersedih setiap saat..bukan dengan mengobral cerita duka hati agar mendapatkan simpati ...Tapi bersandar kepadaNya..berharap kepadaNya..dan bershahabat denganNya..Karena tiada tempat mengadu terbaik selainNya..tiada tempat berharap seindah kepadaNya..tiada sahabat terbaik selain Dia.... ******************************* Sesungguhnya Allah tidak akan memandang pada rupa-rupamu, bentuk tubuhmu, dan harta bendamu, tetapi Allah akan memandang kepada hati dan kelakuanmu.” (HR. Thabrani) Iqbal. sebut saja demikian. Sosok pemuda luar biasa yang mun