Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2009

Arti kebersamaan seorang anak dan Ibunya..

Seperti biasa, rutinitas pagi hari saya , tidak lupa menyapu halaman rumah, dan membiarkan si kecil Zaheed bereksplorasi dengan lingkungan sekitarnya. Menyapa si ' ipus' yang sering merebahkan dirinya di kolong mobil di garasi, ataupun sekedar memanjat pagar sambil matanya lekat pada setiap orang yang lewat. Aktivitas itu biasanya saya mulai setelah urusan sarapan pagi sudah rapi tertata di meja. Tetapi didepan rumah, melintaslah seorang perempuan muda dengan bayi didalam kereta dorongnya. "Wah,adik udah jalan-jalan, ya...? Nggak sama mama, sayang ?".. sapa saya ketika dia berhenti mengikuti sapaan Zaheed yang memanggilnya dengan bahasa khas batita usia 1,5 tahun. "Mamanya sudah pergi kerja, bu. Baru pulang jam 8 malam nanti. Tasya baru umur 8 bulan, bu. Minum susunya formula. Kalau ga diajak jalan-jalan gini, kadang rewel dan rewelnya keterusan. Saya sampai sering kewalahan...Gimana, ya bu..supaya saya shabar..kadang nggak sadar saya suka mencubitinya..."

Keputusan Dunia Akhirat

Pagi itu gerimis sudah mewarnai awal aktivitas saya dan keluarga, ketika telp rumah berbunyi.Tepatnya pukul 5.15. " Assalamualaikum, mba..afwan dah ganggu. Saya hanya mau minta ijin untuk tidak hadir di acara nanti sore. Pagi ini saya mau pulang ke Klaten. Suami kecelakaan motor. Anak-anak sakit. Ibu saya yang mengurus mereka juga drop ." suaranya parau bercampur isak tangis. " Innalillahi..o iya, dek..shabar ya..semoga segera diberi kesembuhan...hati- hati di jalan.Kasih kabar kalau sudah sampai.." pesan saya. Setelah perackapan itu selesai, saya pun teringat dengan keadaannya. Teman saya itu hanya tinggal sendiri di Jakarta, tepatnya nge-kost, sudah hampir 6 bulan. Setelah memutuskan menjadi PNS, ia pun ditempatkan di Jakarta. Meninggalkan - saya berharap sementara- suami dan 3 anaknya di Klaten dengan asuhan sang ibu tercinta. Awal mendengar cerita itu, ada perasaan sedih dan tidak rela dengan keputusan teman saya tersebut. Penempatannya di Jakarta memang belum

Siapa yang Lebih Aku ta'ati...?

Kisah ini dituliskan oleh Najib Khalid Al 'Amir dalam bukunya: Mawaqif Nisaiyah Musyriqah. yang diterjemahkan dalam Bahsa Indonesia dengan judul : membentuk Muslimah Militan. Saya tuliskan kembali di blog ini, dengan harapan kita semua dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga dalam mendidik anak-anak kita. Suatu hari, seorang gadis kecil baru saja pulang dari sekolahnya. Setibanya di rumah, sang ibu melihat ada kesedihan yang menyelimuti wajah putrinya itu. Dengan segera, sang ibu pun menanyakan hal yang menyebabkannya gundah. Sang gadis kecil menajwab," Wahai ibunda, ibu guru telah mengancam akan mengusirku dari sekolah, karena pakaian panjang yang aku kenakan ini." Sang ibu berkata dengan penuh kasih sayang," Bukankah pakaian ini yang dikehendaki oleh Allah, wahai putriku?" Sang gadis kecil menjawab," Benar ibunda. Akan tetapi, kenapa ibu guru tidak menghendakinya?" Sang ibu berkata ,"Baiklah anakku, ibu guru tidak menghendakinya, tetapi