Siapa yang Lebih Aku ta'ati...?

Kisah ini dituliskan oleh Najib Khalid Al 'Amir dalam bukunya: Mawaqif Nisaiyah Musyriqah. yang diterjemahkan dalam Bahsa Indonesia dengan judul : membentuk Muslimah Militan.
Saya tuliskan kembali di blog ini, dengan harapan kita semua dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga dalam mendidik anak-anak kita.

Suatu hari, seorang gadis kecil baru saja pulang dari sekolahnya. Setibanya di rumah, sang ibu melihat ada kesedihan yang menyelimuti wajah putrinya itu. Dengan segera, sang ibu pun menanyakan hal yang menyebabkannya gundah. Sang gadis kecil menajwab," Wahai ibunda, ibu guru telah mengancam akan mengusirku dari sekolah, karena pakaian panjang yang aku kenakan ini."
Sang ibu berkata dengan penuh kasih sayang," Bukankah pakaian ini yang dikehendaki oleh Allah, wahai putriku?"
Sang gadis kecil menjawab," Benar ibunda. Akan tetapi, kenapa ibu guru tidak menghendakinya?"
Sang ibu berkata ,"Baiklah anakku, ibu guru tidak menghendakinya, tetapi Alalh menginginkannya. Lantas siapa yang kamu taati ? Apakah kamu mentatai Allah yang telah menciptakanmu, memberi indah rupamu dan memberi nikmat kepadamu ? Ataukah kamu mentaati makhluk yang tidak memiliki sesuatu manfaat ataupun bahaya untuk dirinya sendiri ?"
" Tentu aku akan mentaati Allah," Gadis kecil itu menjawab dengan lugu.
Sang ibu pun memujinya," Bagus dan benarlah kamu, wahai putriku."
Esoknya , sang gadis kecil berangkat ke sekolah dengan mengenakan baju dan jilbabnya. Tatkala sang guru melihatnya, ia pun mencaci maki gadis kecil dengan kasar. Sang gadis tidak berdaya mengahdapi caci maki yang diiringi dengan pandangan teman-temannya itu, maka tidak ada yang bisa dilakukannya kecuali menangis.
Kemudian gadis kecil itu mengucapkan kata-kata yang singkat tetapi memiliki makna yang agung," Demi Allah, saya tidak mengetahui siapa yang lebih aku taati, ibu guru atau Dia ?"
Sang gurupun bertanya keheranan," Siapakah yang kamu maksud dengan Dia ?"
" Dia adalah Allah. Apakah aku akan mentaati ibu dengan berpakaian seperti yang ibu kehendaki, sehingga aku mendurhakaiNya ? Ataukah aku mentataiNya dan mendurhakai ibu ? Aku akan mentaati Allah dan biarlah apapun yang terjadi. "Jelas gadis itu.
Subhanallah, betapa indah dan agungnya kata-kata yang keluar dari mulut gadis kecil yang masih cadel itu. Sebuah kata-kata yang menggambarkan loyalitas mutlak kepada Allah SWT. Gadis kecil itu menegaskan komitmen dan ketaatannya kepada perintah Allah Yang Maha Esa Lagi Maha Perkasa.
Sang guru pun tidak berdiam begitu saja. Dipanggilnya sang ibu dari sang gadis tersebut dan berkata ," Sungguh, putrimu telah memberikan nasihat kepadaku denagn nasihat terbesar yang pernah kudengar dalam hidupku."
Subhanallah, Maha suci Allah yang telah menajga hamba-hambnya dan membuka pintu kebaikan dalam diri hamba-hambaNya.
Wahai, para ibu muslimah, anak-anak anda berada di hadapan anda. Mereka seperti tepung adonan. Kalian dapat membentuknya sekehendak hatimu. Karena itu, segeralah bentuk mereka seperti apa yang diridhai Alalh dan RasulNya. Ajarilah mereka shalat ! Ajarilah mereka untuk mentaati Allah ! Didiklah mereka untuk tetap tegar pada kebenaran ! Dan, biasakan mereka pada hal-hal itu sebelum menginjak usia puber !
Apabila anda tidak mendidiknya di,masa kecil, maka kalian akan benar-benar menyesali kenakalan mereka di saat besar.
Perbaikilah lingkungannya dan jauhkanlah dari hal-hal yang akan membahayakannya. Intropeksilah apa yang telah kamu lakukan terhadap amanah yang dititipkan oleh kepada Mu.
Rasulullah bersabda, Allah "Azza wa Jalla berfirman,

" Barangsiapa yang mencari keridhaan manusia dengan kemurkaan Allah, maka Allah akan menyerahkan orang tersebut kepada manusia ( tidak memberi pertolongan kepadanya ). Dan, barangsiapa yang menyebabkan manusia murka dengan ( melakukan ) apa yang diridhai Allah, maka Allah akan mencukupkannya dari bantuan manusia." ( Shahih Jami' Ash Shaghir, Juz 5, hadits no.5886 )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir