Ketika Zaheedah-ku Memilih

” Za ga mau di TK itu.. bajunya pendek..kan Za malu…”

Itulah komentar Za saaat kami menawarkannya untuk masuk sebuah TK yang dekat dengan rumah baru kami. Jaraknya cuma 30 m. Walaupun kurikulumnya mengacu pada standar depdiknas, 90% muatan pendidikan di sana adalah muatan Islam, yang tidak berbeda dengan Tk Islam/RA. Jadi, kami memasukkan TK tersebut sebagai salah satu alternatif pilihan untuk Za, selain sudah ada beberapa TK lain yang masuk dalam seleksi kami untuk sekolah Za nanti . Selain itu, kalau memang za mau bersekolah disana. otomatis akan ada pengurangan biaya untuk transport, kan ? maklum, kami cuma punya satu kendaraan yang note bene mutlak cuma bisa dipakai Abi Za untuk tugas rutinnya mengajar setiap hari. Tapi, ternyata Za menolak mentah-mentah untuk bersekolah disana. Alasannya hanya satu, yaitu karena disana ternyata tidak bisa memakai seragam panjang alias muslimah seperti yang sudah menjadi kebiaasaan Za sejak bayi….! Memang, setelah kami coba datang kesana dan menemui kepseknya untuk meminta “hak” sebagai seoarang muslimah..eeh ternyata tidak bisa, dengan alasan semua seragam sudah pesan jadi, untuk umum. alias tanpa baju panjang n jilbab. Bahkan yang membuat Za sudah sangat antipati dengan sekolah itu adalah, seragam olahraga yang dipakai adalah kaus lengan pendek n celana pendek diatas lutut…Olala…jadilah Za tidak mau melirik lagi sekolah itu.

Bagaimanapun juga… kami bersyukur dengan keputusan Za yang menolak bersekolah disana dengan alasannya itu. Kami bersyukur Za sudah punya kesadaran sebagai seorang muslimah yang baik, yang berusaha kaaffah dalam berIslam. Walaupun jelas dia belum terbebani dengan kewajiban berhijab, tapi alhamdulillah kebiasaan yang sudah kami lakukan sejak dini..(sejak umur 2 bulan za sudah kami pakaikan jilbab setiap keluar rumah ) bisa membentuk kesadaran dirinya untuk mulai menerapkan aturan Islam dalam berpakaian. Walaupun pada akhirnya, za memilih bersekolah di sebuah TK yang jauh dari rumah, karena harus ditempuh dengan naik angkot sekitar 20 menit (+ transport pula pastinya ), Za menikmati hari-hari sekolahnya dengan semangat dan ceria. Karena sekolah tersebut sesuai dengan harapannya. TK Islam yang pastinya berseragam muslim pula. Bahkan hari-hari pertama adaptasi , Za lalui dengan sukses, tanpa halangan apapun. Bahkan dia meminta Umminya untuk meninggalkan dia di sekolah sampai waktunya pulang nanti…he he…(ngusir, nih yee)

Ternyata dia langsung menerapkan lagu baru yang didapatnya di sekolah …:

” Aku anak baru, tidak takut dan malu

Karena ibu guru sangat sayang padaku

Ummi dan Abi silakan pulang dulu

Jika waktu pulang silakan jemput aku “


Alhamdulillah…Buat kami pilihan Za (walaupun jelas pada awalnya kami yang harus mengarahkan pilihan-pilihan tersebut ), adalah pilihan yang benar-benar berasal dari naluri dan nuraninya, yang Insya Allah adalah juga kehendak Allah dalam menjaga nya, seperti selalu kami panjatkan dalam setiap doa kami, agar Allah selalu menjaga anak-anak kami berada diatas jalan Yang di RidhoiNya, selalu membimbing mereka untuk tetap dalam kethaatan dan menjadikan mereka anak anak yang shalih shalihah, bermanfaat untuk umat serta mendapat syahid di akhir usia mereka nanti. Amiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir