Bunda ; Satu kata Mengungkap Bermilyar Cinta

Teduh

saat sepasang mata itu memandang

Lembut,
ketika jemari lentik mengurai kasih di tiap jenak-jenak sentuhan
pias wajah yang mengandung kesabaran
genggam tangan yang menguat jalinan..
Ada cinta,
dari tutur lisan suci yang mengucap kata
serta ringan langkah yang memijak

untuk sekedar memeluk, membelai, mencium...

cinta Bunda, aku bisa merasainya...

Dan tulus itu terangkum indah,

dalam bingkis gelak dan marahmu...

Dan tulus itu tergurat cantik,
melalui rangkai lelah dan letihmu...
hingga sering sumbangku bertanya,
Bunda... bisakah ku menyamai tulusmu nanti?

Ada cinta,
di tiap kelok jalan yang kau tuntun aku padanya
di tajam segenap kerikil yang terhampar mencadas langkah-langkah kecilku
Itu cinta, Bunda...
tak peduli dengan apa kau menamainya
aku hanya tau itu, cinta...
itu cinta, sungguh mudah aku merasainya...
Lahir cinta dari rautmu, dalam lisanmu, melalui gerak-gerikmu...
hingga ku sadari bahwa kau hanya tersusun oleh cinta, cinta, dan cinta...
Aku jatuh cinta padamu, sejak pertama kali menghirup wangi dekapmu...
cinta ku terbangun untukmu, setelah beribu malam kasihmu memelukku
Dan Bunda,
aku akan selalu cinta padamu....
Bunda tahu, bila semua udara bernama cinta
dan dapat ku persembahkan untukmu,
maka itu belum tentu cukup
dan tidak akan pernah cukup... 


(Abdurrahman Faiz)









Atas raga,
yang tak lelah menerbit mentari
menghangat gelisah diri dengan kemilau cahaya
teruntuk jiwa,

yang tiada payah memercik embun

membasuh dahaga melalui tentram alirannya

Aku mencintaimu, Bunda... 

Lillah... Fillah... 



*****************************************************************
Hanya sehari hari untukmu di rayakan di bumi, Bunda..

akan tetapi percayalah,

cinta untukmu menyeruak di tiap telusur jejak nafas yang ku hela..

Dan sungguh,

betapa ingin diri ini menjadi penghantar syurga bagimu, Bunda..




http://www.facebook.com/notes/jayaning-hartami/satu-kata-yang-mengungkap-semilyar-cinta-bunda/214520984153






********************************************

Ibu…

Dalam kelembutan cintamu, kulihat kekuatan

dalam tangis air matamu, kulihat semangat menggelora

dalam dirimu, terkumpul seluruh daya dunia!



Memang bukan sesosok Khadijah nan mulia, atau sehanif Maryam nan sempurna.. Mungkin tak menyamai Ummi Sulaim, 'Aisyah, pun Hafshah.. Tetapi di rahimnyalah Allah titipkan kita dengan penuh cinta..

Aku mencintaimu dulu, sekarang, dan selamanya,, sudahkah ku mengatakannya? Dan ini untukmu., hanya untukmu..



Untuk Para Ummu..Bunda...Ibu..Mama...apapun sebutannya bagimu...didunia..!!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir