Terus menulis , nak...

"Ummii....kata asma, puisi za masuk majalah ummi lho...beliin dong mi majalahnya " pulang acara ahad kemarin, za langsung laporan.

"Edisi Juni? 
"iya.."
" Kok asma udah tahu? kan skrg masih tgl 30 mei. Memang udah keluar yang edisi Juni ?" tetiba umminya ingin iseng
"Udah mi..asma kan umminya langganan..katanya udah datang majalahnya. trus lihat ada puisi za disana .."
"Ooh...nggak salah lihat nama ?" ummi nya masih iseng. Padahal sih memang sejak 2 bulan lalu sudah diinfo dari majalah ummi nya, memberitahu kalau memang tulisan puisi za akan masuk di edisi Juni. Tapi, abi dan ummi nya sengaja nggak bilang dulu ke Za, biar nanti surprised aja saat beli majalahnya dan dia lihat sendiri.
Eeh...ternyata...temannnya udah ada yang duluan lihat...:D

Karena ahad loper majalah langganannya tutup, akhirnya baru senin sore Majalah Ummi edisi Juni dibelikan abi za. Itupun, sudah sejak siang ditunggu dengan tidak shabar oleh Za. Acara buka plastik majalahnya pun sampai sedikit rebutan dengan adik-adiknya. Seperti biasa, inceran mereka memang suplemen Permata nya. 
Daaaan, taraaaa....
"Yeeeay...alhamdulillah....tuuh kan mi, bener...puisi Za masuk ..." Mata Za berbinar2.
Hmm...mungkin suasana hatinya saat itu persis sama seperti perasaan ummi nya di usia yang sama juga, saat pertama kali melihat tulisannya masuk majalah Bobo. Dulu...
Ada senang, bangga...dan yaaa....begitu deh. 
Tapi memang ada bedanya dengan Za. Kalau za, nggak perlu nunggu lama untuk lihat tulisan nya masuk media. Kalau tidak salah, puisi itu dikirimkan bulan maret yang lalu. Dikirimnya via email. Email nya pun pakai email abi za. Jadi, hanya sekitar 3 bulan saja waktunya dari dia mengirimkan tulisan sampai kemudian melihat bisa masuk ke media yang ditujunya.
Nah, kalau ummi nya tuh ya...dulu nunggu hampir 1,5 tahun deh untuk pertama kalinya bisa lihat tulisannya masuk majalah. Itupun ngirimnya sendiri, ke kantor pos. Masukin ke amplop, tulisan tangan, tempel prangko. wkwkkwk

Setiap buka edisi Bobo terbaru, gelisah, soalnya tulisan itu nggak pernah muncul di majalah . Akhirnya sempat pasrah dan mencoba abaikan saja deh, anggap aja nggak pernah ngirim.
Akhirnya, setelah berbulan -bulan itulah, pas beli edisi terbaru lagi, tiba-tiba mata langsung basah, dada gemuruh senang...dan yeaaaaaay....alhamdulillah...antara percaya dan tidak, akhirnya bisa lihat tulisannya nangkring di majalah itu. ( mengenang masa lalu ). 
Dan rasanya sepertinya sama dengan apa yang dirasakan Za...:D

Memang bukan tulisan panjang. Belum seperti para penulis hebat lainnya. Tapi saya yakin, pengalaman pertama Za ini adalah amunisi berharga dan bernilai untuk membuat dia lebih bersemangat lagi menulis dan berani mengirimkan karya-karyanya yang lebih baik.
"Ummi...nanti za kirim cerpen boleh? Ini, udah satu buku za buat.." 
Satu buku tulis Za sodorkan kepada saya. MasyaAllah, ternyata udah lumayan banyak dia corat coret buat tulisan. Ada puisi, ada juga cerpen.
"Waah, kereeen. . Tulis aja semua yang ada di kepala Za. Insyaallah nnt abi bantu lagi kirimkan via email ya...."
Matanya berbinar lagi,
Ah, sepertinya Za memang sudah memerlukan laptop untuk memudahkan dia menyalurkan hobby menulisnya.
sementara, gantian dulu dengan laptop abi ya nak...:)

"Zaheed juga mau nulis puisi...eh, gambar aja deh...eh, apa ya ?"
"Husna...husna juga mau kirim puisi ya mi "
Adik-adiknya ikut termotivasi

Apapun cita-cita kalian, sepertinya menulis memang harus jadi salah satu keahlian . 
Tuliskan ilmu atau apapun yang bisa mengnspirasi orang untuk lebih baik, mengenal agamanya, mengenal Rabb nya, mengajak kepada kebaikan...
Seperti selalu kalian bilang.." hebat ya mi, penulis buku-buku itu, ulama-ulama yang nulis buku ...walau orangnya sudah tidak ada, ilmunya masih bisa di baca oleh orang lain sampai sekarang...jadi amal ya "

Ya, tulisan akan menjadi amal kita. Kalau lisan belum bisa untuk memulai da'wah, tulisan bisa jadi media yang efektif.
Jadi, terus menulis ya nak...menulis yang baik-baik...menulis apapun yang bisa mengajak orang pada kebaikan...menulis apapun yang bisa mendekatkan orang lain kepada indahnya Din ini..menulis untuk mengingatkan diri dan orang lain akan hakikat sesungguhnya kita di hadapanNya...
Apapun itu...


Jakarta, 2 Juni 2015
Jelang Ramadhan 1436 H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir