Merencanakan Mimpi


Pekan ini mengawali liburan sekolah anak-anak. Seperti biasa, moment mengawali liburan ditandai dengan penerimaan raport sekolah anak-anak. Kami termasuk orangtua yang tidak terlalu fokus dengan angka-angka apa yang tertera di dalam raport anak-anak. Karena, memang kami tidak melihat kecerdasan mereka hanya sebatas angka yang tertera. Berulangkali pula hal tersebut kami sampaikan kepada mereka. Yang kami inginkan adalah kesungguhan mereka dalam menjadikan proses belajar di sekolah tersebut adalah bagian dari merencanakan mimpi-mimpi mereka. 

Lho, memangnya mimpi itu harus direncanakan ? Iya, dong. Merencanakan mimpi berarti menanam setiap asa dan harapan di dalam otak bawah alam sadar kita, yang terkadang sebenarnya akan menjadi sebuah letupan-letupan harapan berbuah semangat yang tidak terkira. Apalagi, saat kita ternyata lupa akan sebuah tujuan. Mimpi hadir dari sebuah keinginan yang terpendam dan menggebu-gebu. Karena itulah, semua orang harus mau bermimpi yang indah, untuk setiap harapan dalam kehidupannya. Tentang akankah ia nanti berwujud nyata atau tidak, biarkan Allah yang berkehendak. 

Sama halnya dengan anak-anak. Kami selalu menanamkan ke dalam diri mereka, agar jangan takut bermimpi, terutama untuk masa depan mereka. Mereka harus mau menuliskan mimpi-mimpi yang mereka inginkan. Tentang sekolah, tentang cita-cita, tentang berbagai rencana kehdiupan mereka kelak. Karena mimpi-mimpi itu akan bisa mendorong semangat dan tekad mereka dalam mewujudkannya. Mewujudkannya dengan cara yang tidak kalah indah juga tentunya. 

Maka , proses pembelajaran yang sedang mereka lalui saat ini di sekolah atau di lingkungan lainnya adalah sebuah proses belajar dengan sebaik-baiknya, sebagai bagian dari proses mereka merencanakan mimpi-mimpi tersebut. Mimpi memang terkadang ada yang terwujud nyata, ada pula yang hanya sekedar bunga tidur. Namun, bukan berarti menjadi bunga tidur adalah sebuah kesia-siaan. Karena sesungguhnya tidak pernah ada satu proses (kebaikan) yang dilakukan manusia itu bernilai nol atau sia-sia. 

Proses merencanakan mimpi-mimpi kehidupan mereka pun harus diingatkan tidak akan selalu bertabur keindahan. Ia akan melewati jalan berliku, yang mungkin saja akan menjadi sebab perencanaan mimpi-mimpi itu sedikit tak sesuai rencana. Dan sekali lagi, kami pun hanya bertugas mengingatkan untuk siap melewati hal tersebut. Hambatan, kekurangan bukan serta merta akan menghentikan proses atau rencana-rencana mereka. Bahkan, bisa jadi mereka akan menemukan rencana-rencana mimpi yang lebih hebat dan luar biasa. 

Demikian pula dengan proses mendapatkan angka-angka yang kemudian tertera di sebuah raport dan dinyatakan sebagai hasil belajar mereka dalam beberapa waktu kemarin. Nilai istimewa atau biasa saja atau bahkan jauh dari harapan, tentu tidak harus menjadikan mereka merasa puas atau merasa putus asa dalam menatap kembali mimpi-mimpi yang telah direncanakan. Karena, angka yang tertera, tentu bukan sebuah gambaran utuh akan harapan terwujudnya mimpi yang sudah direncanakan. Ia hanyalah bagian dari sebuah perjalanan merencanakan mimpi-mimpi tersebut. 

Begitulah. Merencanakan mimpi adalah sebuah keharusan yang mesti tetap berjalan. Sampai nanti akankah ia berwujud sesuai perencanaan atau ternyata dibelokkan oleh-Nya pada rencana yang lain, kita hanya harus mengusahakannya dengan selalu membuat mimpi-mimpi indah yang menghiasi kehidupan kita. Agar disana ada semangat, ada tekad yang kuat untuk menjadikan mimpi-mimpi mereka itu kelak menjelma seperti yang diharapkan, bahkan lebih indah. 

Memberi apresiasi atas hasil sebuah proses, memang bukan pada tataran angka atau nilai yang diberikan. Namun, pada keberanian bagaimana mereka merencanakan mimpi-mimpi dimasa depan, juga pada serangkaian kesungguhan yang sudah ditunjukkan oleh mereka untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut menjadi nyata dengan indah. Sekali lagi, menghargai proses-proses yang sudah mereka jalani dengan kesungguhan dan luar biasa. Dan tentunya, liburan ini pun adalah proses mereka menata dan merencanakan kembali mimpi-mimpinya. 

Jangan lupa, untuk membersamai ananda semua di liburan kali ini, merencanakan kembali mimpi-mimpi mereka. 


@fitry_ummuza



Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir