Ustadz Kami Yang Bersahaja, Selamat Jalan...

Sejak pagi, mendung bergelayut. Matahari belum juga ingin menampakkan dirinya, padahal jarum jam terus beranjak naik menandakan siang segera mendekat. Rintik gerimis terlihat menambah sendu suasana pagi ini. Hingga tepat pukul 10.30, sebuah pesan singkat masuk di layar hp.

Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun.
Kabar yang seketika pula membuat kabut di mata dan sesak yang terasa menghimpit. Terbayang sosok bersahaja itu. Yang selalu ramah menyambut sapa setiap sahabat. Yang terlihat begitu tenang tanpa gejolak. Yang nampak menikmati sepenuh jiwa setiap lara yang Allah ujikan padaNya.
Kini, berita kepergiannya yang menghampiri.

Maka, ketika hujan menyapa bumi di hari ini, seolah tangis semesta pun turun berderai ikut melepas kepergiannya. Ah, masih teringat beberapa waktu lalu, saat saya mencorat coret lembaran rencana sebuah acara untuk komunitas keluarga. Satu nama pertama yang saya tuliskan sebagai pemateri adalah namanya, Ust. Hilman Rosyad, Lc.
Namun, ternyata Allah juga sudah memiliki rencana lain hari ini.

Beliau, ustadz kami yang bersahaja. Tak pilah pilih sesiapapun yang ingin mendekat dan bertanya. Banyak sahabat yang berkisah, di tengah begitu padatnya aktivitas, seolah beliau pun tetap begitu banyak memiliki ruang yang lapang untuk sekedar mendengar sepelenya tanya yang singgah, pun entah dari siapa.
Beliau, ustadz kami yang selalu memperlihatkan semangat yang kuat dalam berdakwah, walau sebenarnya fisik sedang memikul lara. Namun, juga hampir semuanya tak pernah menjadi kesah.

Selamat jalan, ustadz..
Selamat bertemu dengan yang selalu engkau rindukan, Allah. Yang Dia pun telah sangat rindu bertemu denganmu dan ingin mempertemukanmu dengan sahabat-sahabat seperjuangan yang sangat engkau cintai pula, yang telah mendahului bertemu denganNya. Semoga kami bisa selalu meneladani setiap jejak kebaikan yang telah engkau goreskan dalam lembaran kehidupanmu.

Sungguh, kami bersaksi, bahwa engkau adalah hambaNya yang selalu mencintaiNya dan menjadi sahabat terbaik kami untuk membimbing kami selalu mencintaiMu dan mencintai jalan dakwah ini.




14 Januari 2018
- Tugu Permai, ummuza-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir