Syukur Tak Bertepi, Dia Sebaik-Baik Pemberi

Sekian jam tertegun menatapi layar dengan beberapa chat yang baru sempat terbaca lagi. Lebih banyak pesan yang membuat hati teriris, ikut perih. Sekian detik, menata rasa. Lalu mengelolanya sebatas ilmu yang dimiliki untuk bisa membersamai semua pengirim pesan dengan nyaman dan berharap membuat mereka sedikit lega. Ya, beberapa hati harus ditemani untuk menguat kembali,  beberapa jiwa harus dipeluk dengan sepenuh cinta. 

Sekian jam, terlewati. Bersandar sejenak.Bagaimanapun, jiwa sendiri perlu merehat. Tetiba, sebuah pesan masuk melintas dilayar. Ini pesan yang berbeda.

Satu kalimat pembuka " Alhamdulillah, tabarakallah, selamat....." 

Kalimat-kalimat berikutnya terasa semakin berbeda dari pesan-pesan yang masuk sekian jam dibersamai tadi.

Tak terasa, mata menghangat. 

Entah. Tak terhitung rasanya. Sudah berapa kali  Dia, Sang Maha Pemilik jiwa menghadirkan kejutan-kejutan indah. Tak terduga waktunya. Namun, seringkali tepat pada saat-saat kita membutuhkan kehadiran-Nya. Kejutan yang seringkali memeluk kita dengan begitu hangat. Menghilangkan penat, menghapus lelah, mengusir gundah yang bertingkat.

Allah seringkali memberikan hadiah-hadiah istimewa tak terduga. Kejutan yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Kejutan-kejutan  yang harusnya bisa menahan lidah kita meluncurkan keluhan saat sedikit saja ada yang tak nyaman dirasakan jiwa.

Dan kita..

Kejutan atau hadiah apa yang paling sering kita hadirkan untuk-Nya ?

😥

Sungguh...

" Maka, nikmat Rabb mu manakah lagi yang hendak didustakan ?"

Melipat gandakan syukur adalah cara terbaik mengurangi keluhan-keluhan kita. Melipatgandakan istighfar adalah cara terbaik untuk mengurangi beban-beban yang menghimpit atau menghalau kesombongan yang melejit.

Yakinlah, setiap kesulitan selalu Allah iringkan dengan kemudahan.

Semoga Allah berkenan segera mengangkat wabah ini dan menggantinya dengan rangkaian hikmah yang akan semakin mendekatkan kita kepada-Nya.

-ummu za-