Hadza Min Fadhli Robbi..

Ramadhan tahun ini, istimewanya terasa lebih membuncah dari ramadhan-ramadhan sebelumnya. Tepat hari Jumat, 4 Ramadhan kemarin, si sulung menyampaikan kabar kalau ia sudah bisa menyelesaikan hafalannya dan tinggal menunggu prosesi simboliknya yang baru akan dilaksanakan beberapa hari kemudian menyesuaikan jadwal kegiatan boardingnya. 4 Ramadhan, bertepatan pula dengan hari kelahirannya berbilang tahun yang lalu. 
Hadza min fadhli robbi..
Semoga Allah berkahi.

Teringat dulu, selepas jenjang sekolah dasar ia memutuskan memilih melanjutkan sekolah di pesantren / boarding school yang tidak hanya fokus pada Alquran, tetapi juga mempelajari bidang ilmu-ilmu umum lainnya. Saat itu, ia sendiri yang berjanji pada dirinya, walaupun aktivitas di pesantren nanti akan membuatnya berjuang lebih keras untuk menghafal Alquran karena juga sekaligus mempelajari ilmu-ilmu umum lainnya, ia mengharuskan diri untuk bisa.
Bukankah Alquran adalah juga pondasi keilmuan lainnya ? Bukankah seorang muslim adalah mereka yang tidak hanya sanggup belajar ilmu syar'i, tqpi juga mau menyelami bentangan ayat-ayat kauni-Nya yang mewujud pada ragam keilmuan lainnya ?

Maka, jujur saja, kami pun selalu iri dan haru melihat wajah-wajah yang tetap ceria dan bersemangat menikmati ragam kegiatan di asrama dan sekolah, termasuk tahfidz. Tentu ini bukan proses yang mudah dijalani. Tapi, memang tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah mengizinkan. Dengan kegiatan harian sekolah dan asrama mereka yang lumayan padat sejak dinihari hingga malam ; lisan, mata, otak dan hati mereka  Allah mudahkan pula untuk berinteraksi dengan Alquran. Ya, karena aktifitas mereka di sekolah ini bukan hanya untuk menghafal Alquran, mau tidak mau, pikiran dan aktifitas mereka juga harus dimanage sebaik mungkin untuk bisa tetap seimbang dan fokus untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya di sekolah, menelaahnya, juga menguasainya. Mereka juga harus menjalankan dan membuat program-program edukasi mandiri, 'nyemplung' dalam organisasi sebagai kawah menumbuhkan jiwa kepemimpinan mereka, serta program lainnya untuk mengaplikasikan karakter-karakter keshalihan sosial dalam lingkup interaksi mereka selama di sekolah dan asrama.

Terbayang 'indah' nya kan  kegiatan pemudi-pemudi generasi masa depan umat ini ? 😊 Padat, namun bisa dipastikan InsyaAllah senantiasa bermanfaat. 
Dan, MasyaAllah, kalau lihat progress capaian hafalan anak-anak ini. Hafidzah-hafidzah shalihah pun lahir susul menyusul dan alhamdulillah, atas ijin Allah si sulung pun bisa menjadi bagian dari mereka, InsyaAllah.
Mereka bisa. Tapi bukan dipaksa.
Tabarakallah...💐💐

Sungguh, kekuatan bergerak dan beraktifitas mereka adalah memang Alquran. Kekuatan penguasaan ilmu-ilmu mereka juga Alquran. Kekuatan jiwa dan mental mereka sebagai pewaris estafet kegemilangan Din ini juga adalah Alquran.
Ya, mereka menghafal  Alquran, tanpa mengabaikan ilmu-ilmu Allah lainnya yang terserak dalam dimensi-dimensi yang beragam.

Mereka tidak tergesa-gesa. Tetap bersemangat dan senantiasa bershabar dengan indah menjalani setiap tahapannya, semata agar barisan ayat tak hanya berhenti melekat di otak, namun akan sempurna mengalir dalam darah kehidupan menjejak sempurna,  membingkai diri sebagai pribadi qurani sepanjang hayat.

 Alhamdulillah, dengan dukungan lingkungan dan para asatidz/asatiddzah di boardingnya As-Syifa Boarding School - Jalancagak & Assyifa Wanareja ini, si sulung pun Allah permudah untuk menjalani proses awal itu semua. Proses menghadirkan kenikmatan dalam diri  untuk menghafal alquran sekaligus mencerna ilmu-ilmu lainnya, agar  kelak menjadikan mereka sebagai sosok-sosok penggerak peradaban umat ini. Muslimah peradaban Islam yang cerdas berwawasan juga indah akhlaknya. Dan, semoga kelak dari rumah-rumah merekalah  Allah ridhoi lahirnya generasi ilmuwan muslim yang mencintai Alquran dan ilmu pengetahuan, mencintai dan dicintai Allah serta dicintai pula oleh seluruh penduduk bumi dan langit.

Tahapan ini, barulah sebuh awalan dari proses panjang sepanjang hayat yang akan membutuhkan konsistensi dan kesungguhan lebih berlipat. Tahap menjaga hafalan dan mengamalkannya. Maka, tahapan awal ini, sesungguhnya bukanlah sebuah prestasi ketika tidak diikuti dengan tahapan-tahapan berikutnya.
Karena itu, terus melambungkan sebaik-baik doa, semoga Allah senantiasa memberi kemudahan untuk menjalani tahapan berikutnya.

Senantiasa terlantun pula doa untuk asatidz dan asatidzah yang  setia membersamai dalam proses awalan ini, semoga Allah limpahkan dengan sempurna cinta & kasih sayang-Nya, juga kepada keluarga dan generasi selanjutnya. Hanya Dia sebaik-baik Pemberi balasan untuk mereka yang mendidik generasi-generasi qurani. InsyaAllah..

Semoga Allah meridhoi...
Jumat di bulan penuh keberkahan..
Ramadhan Mubarak...
======
Jumat, 11 Ramadhan 1442 H / 23 April 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir