Semua berlaku atas kehendakNya



Ternyata  ada yang masih tetep penasaran sedikit nih dengan Gontor , walaupun kemarin sudah dapat hasil pengumuman test di As Syifa yang menyatakan dia lulus..- alhamdulillah -.

Hmm..Gontor PMB nya baru nanti bulan syawal sih ya...:)

Ya, Za memang jatuh hati pertama kali dengan pesantren Gontor, seiring dengan keinginannya sejak lama, bahwa nanti bisa kuliah di Al Azhar, kairo. Dan peluang lulusan Gontor untuk kuliah disana memang sepertinya sangat besar.

Tetapi akhirnya, setelah banyak diskusi dengan kami, menimbang banyak hal, termasuk jarak , akhirnya Za putuskan mencoba mengikuti tes seleksi d dua pesantren , Husnul Khotimah, kuningan dan As Syifa, Subang.

Awalnya, dia berharap bisa masuk di Husnul, mengingat sebagian besar teman SD nya juga banyak yang mengikuti seleksi disana.

Qadarullah, Allah tidak mengizinkan Za menjadi bagian dari kurang lebih 200 orang terpilih dari 1500 peserta seleksi masuk Husnul Khotimah.
( baca tulisan sebelumnya di http://feetreeummuza.blogspot.co.id/2016/02/saat-ikhtiar-dan-doa-tak-sesuai-taqdir.html )

Walau sempat sedikit down, karena beberapa teman dekatnya dinyatakan lulus, Za tetap memiliki keyakinan kuat bahwa dia bisa menembus seleksi di As Syifa. Padahal , sempat tercetus juga kekhawatiran menjelang test, mengingat jumlah peserta yang terdaftar adalah 2600 orang, sedangkan kursi SMPIT yang akan di perebutkan hanya 136 kursi saja.

Tapi, alhamdulillah, satu keunggulan Za menurut kami memang pada niat dan usaha nya. Dan biasanya , jika Za mengalami satu kegagalan, kedepannya dia akan lebih fokus dan berusaha sekuatnya untuk mencapai keberhasilan di episode berikutnya.

Akhirnya, test seleksi pun sudah dilaksanakan. Menunggu detik-detik pengumuman, kembali kami ingtakan Za tentang do'a ,usaha, tawakal dan taqdir. Dan proses ini memang sepertinya berhasil membuat za mengerti realita untuk menghadapi dan mensikapi taqdir yang sejatinya memang tak ada seorangpun yang mengetahui , bukan sekedar teori semata.

Maka, proses melambungkan doa sebagai bentuk ikhtiar terakhir, menjadi prosesi yang paling mengena dan berharga untuk Za. Hingga di detik-detik melihat pengumuman seleksi, semua perasaan bercampur baur nampak di raut wajahnya.

Saat itulah kami terus menyiapkan dirinya, meyakinkan bahwa appaun taqdir Allah, InsyaAllah semua adalah yang terbaik, yang juga sesuai harapan kita agar taqdir apapun yang Allah berikan adalah penuh ridho dan barokahnya serta terbaik untuk kehidupan dunia dan akhirat.


Akhirnya, saat tertera satu kata LULUS di sana, serta merta Za pun setengah terpana, dan speechles hingga akhirnya sujud syukur pun mengiringi kebahagiaannya.

Ternyata inilah jawaban Allah, kenapa Za tidak berhasil lulus di Husnul Khotimah kemarin.
Allah menghendaki dia menjejak kan langkah di As Syifa.

Alhamdulillah, satu proses ikhtiar , doa dan tawakal terlewati dengan hasil akhir yang manis.

Selanjutnya  adalah proses menghargai dan bersyukur atas Rahmat dan Kasih Sayang Allah itu , yaitu bagaimana menggunakan kesempatan yang Allah berikan  ini dengan sebaik-baiknya, mengoptimalkan semua kemampuan yang ada, dan kembali meluruskan niat nya, bahwa belajar disana adalah mengumpulkan bekal untuk kelak bisa menegakkan agama dan menjadi satu dari generasi-generasi peradaban Islam gemilang, bahagia dunia akhirat.

Niat yang sentiasa harus diperbaharui di setiap jejak nya ke depan.

Barakallah fiik, nak...

Allah tak pernah memberi beban atau pun nikmat kepada hambaNya, selain karena Dia percaya bahwa kita bisa menghadapinya.

InsyaAllah, inilah tempat yang Allah pilihkan untukmu menuntut ilmu , As- Syifa Boarding School yang juga menjadi salah satu pilihan yang di ikhtiarkan.  Takkan hilang harapan dan cita-cita mu menjejak di Universitas Al Azhar , jika Allah berkenan menjadikan itu sebagai pilihan terbaik dunia dan akhiratmu. Tetaplah berikhtiar sebaik dan semaksimal mungkin, karena Allah hanya akan menilai dari setiap gigih dan keras usahamu meraihnya.
Gapai terus cita-citamu sebagai sebagai hafidzah, penulis dan ilmuwan muslim terbaik.
Kita lanjutkan proses ikhtiar dna doa tiada pernah henti.

Satu proses untuk abi dan ummi juga untuk menerima ini sebagai bentuk amanah besar dari Allah, semoga Allah mudahkan kami membersamai proses usahamu belajar disana, dalam bentuk apapun ,sebagai rasa syukur atas karuniaNya.
Kita akan selalu percaya, di balik semua kesulitan akan selalu ada pintu-pintu kemudahan . InsyaAllah

Saling mendoakan ya,nak..:)

http://smpit.assyifa-boardingschool.sch.id/html/index.php




Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir