Belajar Dari Pelangi


Pelangi dikatakan Indah karena didalamnya berpadu berbagai warna yang unik sehingga menghasilkan keindahan. iwan fals pada tahun 80-an pernah membuat syair yang mengatakan bemo di tahun 2002 akan menjadi barang antik yang harganya selangit karena unik dan langka.Profil para sahabat menurut sayyid Quthb sebagai Jailun Quraniyyun Fariid ” generasi Quran yang unik ” karena mereka menjadikan Quran sebagai referensi tunggal.

Ketika membuat sebuah peta dengan cara menjiplak memakai karbon maka sudah pasti akan terlihat tidak indah, blepetan, dan hasil yang tidak memuaskan, berbeda dengan hasil buatan sendiri, walaupun balam bahasa Inggrisnya ” melencang-melenceng ” pasti kita akan merasakan puas lantaran itu adalah karya kita sendiri. Sebuah skripsi akan bernilai baik, unik, dan kreatif ketika bahan yang dibuat adalah suatu penelitian yang baru dan jarang dikaji. Berbeda dengan skripsi hasil copy paste ( menjiplak ) pasti nilainya kurang baik dan tidak kreatif. Sepertinya budaya menjiplak tanpa kritis ini sudah menjamur dan inilah indikasi kemunduran sebuah bangsa, contoh : jika ada seorang pelawak yang mejiplak habis-habisan dari segi gaya bahasa, tingkah laku, cara berpakaian meniru Mr. tukul arwana dengan tak sobek-sobek, balik maning neng laptopbbbb, dan kumis lelenya sudah pasti tidak akan lucu, karena karakter seperti itu hanya Mr. tukul arwana yang punya.

Sepertinya kita harus banyak belajar dari Pelangi. Lihat! Pelangi tidak bersikukuh untuk menyatukan berbagai warna unik yang ada dalam tubuhnya sehingga pelangi memiliki cirikhas tersendiri dengan warna unik yang beragam, seandainya warna tersebut dileburkan maka bukan pelangi namanya dan sudah pasti tidak indah dilihat. Seperti bait nasyid anak-anak TK IT yang sering mereka lantunkan:
“Pelangi-pelangi….alangkah indahmu…merah, kuning, hijau,….dilangit yang biru….pelukismu Agung, siapa gerangan…Pelangi-pelangi…ciptaan Tuhan ” Allah “.”

Pertanyaannya, maukah kita menjadi bagian dari pelangi yang menciptakan warna unik sehingga menjadikan pelangi terlihat semakin indah dan enak dipandang ?
Pelangi menjadi indah justru karena adanya perbedaan. Pelangi menjadi indah karena masing-masing warna tidak saling mendominasi, tapi justru mereka saling mengisi dan bersinergi. Setiap warna menjalankan peran masing-masing.

So, kalau diantara kita ada perbedaan, janganlah kita memaksakan diri untuk menyatukan perbedaan tersebut, tapi mari kita coba sinergikan perbedaan yang ada hingga perbedaan tersebut menjadi keindahan & keunikan dalam dinamika kehidupan kita, yang justru akan menguatkan kita. Mari kita mainkan peran kita masing-masing. Sibukkan diri dengan peran yang kita emban. Janganlah kita malah sibuk memikirkan, membicarakan dan menilai peran orang lain, sementara kita sendiri sebenarnya tidak punya peran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir