Ibu ..Berikan Bayimu ( Hanya ) ASI..!!!

Urgensi penyusuan dengan ASI ( Air Susu Ibu ) tidak diragukan lagi. Anak yang menysu langsung kepada ibunya akan merasakan kehangtan kasih sayang, kedamaian jiwa dan perasaan terlindungi. Belum lagi dengan apa yang didapatkannya dari ASI tidak akan mungkin sama dengan apa yang akan didapatnya dari Susu Formula ( Sufor). Ketersediaan ASI pada setiap wanita yang melahirkan, tidak Allah bedakan antara mereka yang kaya atau mereka yang miskin.Tergantung sejauh mana azzam dan sugesti kita terhadap kemampuan kita menyusui bayi kita.

Ajaran Islam, telah menyerukan lebih dari 1400 tahun silam agar para ibu memberikan ASI kepada anak-anak mereka hingga 2 tahun.

"Dan ibu-ibu (sebaiknya ) menyusui bayinya selama 2 tahun penuh, bagi siapa saja yang ingin menyempurnakan susuan." (QS.Al BAqarah:233)

Ajaran islam agar para ibu mau menyusui anak-anaknya sendiri sudah terbukti kebenaran dan kebaikannya. Bahkan kini seruan agar para ibu memberikan ASI kepada anak-anaknya banyak dikumandangkan oleh wanita-wanita non muslim, karena mereka mulai menyadari bahwa ASI adalah satu-satunya nutrisi yang sangat besar manfaatnya untuk bayi-bayi mereka.

Seorang muslimah yang baik pasti tidak akan menggantikan susu anaknya dengan susu formula. Karena Allah SWT telah memerintahkan agar anak disusui selama 2 tahun. Masa 2 tahun penyusuan berdasarkan temualn ilmiah modern sangat diperlukan anak, bukan sekedar untuk kesehatan dan pemenuhan gizi semata, lebih dari itu adalah aspek pengembangan mental dan jiwanya yang memerlukan sentuhan dan dekapan kasih sayang seorang ibu terutama saat menyusui. Karena itulah hak anak untuk mendapatkan ASI harus ditunaikan oleh para ibu.

Lalu, bagimana dengan para muulimah yang saat ini kebanyakan lebih memilih memberi sufor sebagai pengganti ASI atau hanya sekedar sebagai pendamping, dengan berbagai alasan ?
Beberapa alasan yang sering terlontar dari mereka yang tidak menjadikan satu-satunya ASI sebagai susu untuk bayi-bayi mereka adalah karena mereka bekerja, repot jika ditinggal pergi atau bepergian ataupun sekedar alasan khawatir sang bayi lapar karena ASI mereka tidak cukup.

Pada dasarnya alasan-alasan tersebut sangatlah mudah untuk dipatahkan. Ketika Allah sudah mengahdiahkan ASI bagi para ibu, maka sebenarnya Allah Maha Tahu kadar setiap ASI untuk bayi-bayi mereka. Tidak ada alasan bahwa ASI mereka tidak akan cukup, karena sebenarnya sudah banyak pengetahuan yang memberitahukan berbagai cara agar ASI kita tetap terjaga kadarnya sehingga terpenuhi hak menyusui anak-anak kita. Seperti menjaga makanan yang kita makan,aspek kelengkapan gizi dan juga dari psikis kita sendiri. Karena itu, kuncinya adalah sejauh mana ikhtiar kita untuk itu semua.

Jika alasannya adalah karena kita bekerja dan tidak mungkin bayi kita dibawa, bukankah sudah banyak ilmu tentang bagaimana cara memeras ASI, sehingga bisa tetap diberikan kepada bayi kita ketika dia dirumah? Entah menggunakan botol atau dengan disuapi dengan sendok. Jika jawabannya adalah sulit....Sekali lagi. sejauh mana azzam dan ikhtiar kita ? Karena dari beberapa penaglaman yang saya temui, banyak ibu-ibu bekerja yang dengan tekad kuat berusaha untuk hanya memberikan ASI, bisa memeras ASI dalam satu hari hingga 5 liter untuk persediaan bayinya ketika dirumah...Subhanallah. Allah pasti akan memberikan balasan setimpal sesuai dengan apa yang kita niatkan dan usahakan.

Jika alasan tidak memberikan ASI karena repot ketika bepergian atau dibawa pergi...maka apakah kita menyerah dnegan kondisi tersebut ? Allah memberikan suatu aturan pasti dengan disertai aturan lain yang akan memudahkannya. Bukankah para muslimah dengan hijab mereka ( yang memang harusnya dipakai dengan 'seharusnya'- bukan jilbab leher ), tentunya bisa tetap menyusui dibalik hijab yang mereka kenakan, atau dengan mencari tempat yang memang memudahkan untuk menyusui bayi kita. Tentunya dengan akal yang Allah berikan kepada kita, akan mudah pula Allah memberi kita jalan kemudahan untuk menjalankan apa yang diperintahkanNya.

Sekali lagi, sebenarnya kembali kepada niat dan azzam kita sendiri untuk bisa memberi ASI kepada anak-anak kita. Jika Azzam dan pikiran kita sudah tidak lagi ingin berkomitmen memberikan ASI, maka kita tidak akan pernah bisa memberikan ASI !
Saya tidak menafikan, bahwa ada sebagian kecil dari ibu yang memang Allah ' ujikan" dengan keadaan yang memang tidak memungkinkan untuk memberikan ASI, yaitu kondisi kesehatan yang memang sudah mendapat kan catatan medis ( sakit parah )bahwa jika memberikan ASI akan membawa kemudharatan bagi ibu ataupun anak itu sendiri, atau bentuk puting payudara yang memang secara medis tidak memungkinkan bayi menghisap atau memeras ASI. Tapi kejadian tersebut hanyalah 1: 10 dari para ibu yang memiliki bayi. Semoga Allah memberikan mereka kebaikan serupa dengan mereka yang Allah anugerahi kemudahan untuk menyusui.

Tahukah anda para ibu muslimah sejati..bahwa di luar sana , para ibu non muslim khususnya katholik, sangat gencar mengkampanyekan ASI, dan menolak memberikan susu formula karena tahu berbagai keunggulan ASI terhadap pertumbuhan fisik maupu n psikis mereka. Padahal Islam adalah agama yang sempurna yang telah lebih dulu menjelaskan keunggulan ASI, sehingga menganjurkan umatnya, khususnya para ibu untuk memberikan ASI. Bagaimana dengan kita ? Ternyata masih banyak dari kita yang terbuai dengan iklan-iklan sufor, terbelenggu dengan alasan-alasan dunia, repot, bekerja, tidak bebas karena kemana-mana harus membawa sang bayi...!

Anak-anak kita adalah generasi penerus Din ini..penerus da'wah ini...penerus jejak kebesaran dan keagungan Islam. Jika bukan kita yang bertanggung jawab terhadap apa yang didapatkannya sejak kecil..maka berarti kita menanam bibit yang akan menghancurkan Islam itu sendiri. Na'udzubillah...!

Jadi..ayo...kembali kepada ASI. Berpikirlah positif dan katakan bahwa saya pasti bisa memberi ASI... Insya Allah , Allah akan memudahkan kita.

Satu point lagi, untuk para calon ibu yang akan melahirkan, khusunya di rumah sakit...carilah rumah sakit yang memang komitmen untuk hanya memberikan ASI ( inisiasi dini ) ketika bayi baru lahir, dan sebagai pasien anda berhak meminta fasilitas kamar gabung dengan bayi anda dan nyatakan kepada para pekerja medis disana...Jangan berikan bayi saya susu formula !
Dalam Islam, tidak ada amal kebaikan sekecil apapun yang tidak memeperoleh balasan dari Allah. Jika seorang ibu menyusui anaknya dengan niat ikhlas demi mendapat keridhaan Allah, dengan izinNya ia akan memperoleh kebaikan.

Amru bin Abdullah ra berkata kepada istrinya yang tengah menyusui anaknya ," Janganlah menyusui anak seperti binatang menyusui anaknya yang dilakukan semata-mata karena sayang terhadap anaknya. Akan tetapi susuilah sambil disertai dengan niat mencari ridha Allah, agar kelak jika menjadi dewasa ia akan mentauhidkan Allah dan beribadah kepadaNya."

Wallahu'alam.

Komentar

  1. yaa..benar itu. ASI adalah yang terbaik. Setiap makhluk Yang di Ciptakan oleh Nya memiliki keunikan tersendiri... sebagai tambahan komposisi Susu dari Induk Sapi berbeda dengan komposisi ASI. bayi sapi mencapai 2x berat lahirnya dalam jangka waktu 6 minggu dan bayi sapi harus sudah mampu berdiri tegak dan berlari hanya dalm beberapa jam saja sedangkan bayi manusia akan mencapai 2x berat lahir dalam jangka waktu 5-6 bln..makanya banyak bayi manusia yang obesitas krn formula dari susu bubuk adalah susu sapi :P

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir