Kokohkan Tali Ukhuwah Karena Allah


Ukhuwah fiilah adalah buhul iman yang paling kokoh, elemen bangunan yang paling kuat dan sebuah faktor yang menjadikan Islam laksana bangunan tegar yang bagian-bagainnya saling melengkapi. Sejauh mana kekuatan ukhuwah, sejauh itulah kerapatan shafnya, serta sejauh itu pula kekuatan mempertahan diri dari segala macam serangan dan kelihaianya memberi reaksi balik terhadap musuh. Ketika ukhuwah menaglami krisis dan lemah, maka bangunan itu hanya menajdi ajang bagi segala kesulitan dan perpecahan.

Dari sinilah gema al Quran membahana :
" Berpegang teguhlah kamu semua dengan tali ( agama ) Allah dan janganlah kamu bercerai berai." ( QS.Ali Imran : 103 )

" Dan janganlah kamu sebagaimana orang-orang yang berselisih dan bertikai setelah datang kepada mereka keterangan yang jelas. " ( ( QS. Ali Imran :105 )

Dan dari sini pula seruan ukhuwah dan anjuran berpegang teguh dengannya :
" Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah saudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertawakallah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat." ( QS. Al Hujurat :10 )

Rasulullah dengan indah menggambarkan :

" Perumpamaan orang-orang mukmin dalam menjalin cinta dan kasih sayang adalah semisal satu tubuh. Apabila salah satu anggotanya mengeluh sakit, maka seluruh anggota badan yang lain merasakan demam dan tidak bisa tidur. "

" Seorang muslim bagi muslim yang lain adalah seumpama bangunan yang saling mengokohkan antara sesamanya."

" Seorang muslim adalah orang yang apabila orang lain selamat dari kejahatan mulut dan tangannya."

" Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, saling membelakangi ,saling membenci dan saling mendengki. Jadilah kalian semua hamba-hamba Allah yang saling bersaudara."

Dari sini pula Nabi mengingatkan kita tentang firqah dan ikhtilaf seraya bersabda :
" Janganlah setelahku kalian menjadi kafir kembali, yang kalian saling membunuh sesama dan saling mencela."

Dari sini pula Nabi menjelaskan hak-hak Ukhuwah dalam Islam :
" Setiap muslim bagi muslim yang lain adalah haram; darah, harta dan kehormatannya."
" Demi dzat yang aku berada di tanganNya, tidaklah seorang hamba beriman sehingga mencintai saudarnya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri."
" Mereka adalah saudaramu yang Allah menjadikan mereka di bawah kekuasaanmu. barang siapa yang saudaranya dijadikan Allah berada dibawah kekuasaannya maka hendaklah ia memberi makan dengan makanan yang ia makan dan memberi pakaian dengan pakaian yang ia pakai. Dan janganlah memberi beban diatas kemampuannya. Apabila memberi tugas berat, bantulah ia."

Dari sini Nabi memberi himbauan wafa' Ikhwafi, seraya bersabda :

" Tidaklah seorang msulim yang membiarkan sesamanya ditempat mana kehormatannya dirusak dan harga dirinya dihinakan, kecuali Allah kan membiarkannya di tempat dimana ia membutuhkan pertolonganNya."

Dari sini Nabi mengingatkan bahaya lisan dengan ghibah, namimah dan buhtannya :

" Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu ? Para shahabat menjawab : Orang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memilki harta dan uang.

Rasul bersabda :

Orang yang bangkrut adalah orang yang datang pada hari Qiyamat dengan pahala sholat, puasa dan zakat. namun ia pernah di dunia mengumpat orang itu, menuduh zina orang itu, memakan harta orang itu , mengucurkan darah orang orang itu dan memukul orang itu. kemudian orang ini diberi sebagian pahala kebaikannya dan orang itupun diberi sebagian kebaikannya yang lain. apabila kebaikannya telah habis padahal belum bisa membayar seluruhnya, diambilnyalah kejahatan orang-ornag yang ditimpakan kepadanya lantas dilemparkanlah ia kedalam neraka."
" Barang siapa dari kalangan lelaki yang menyebarkan sebuah berita tentang saudaranya yang lain padahal ia berlepas diri dari padanya, maka berita itu akan memburukkan dirinya didunia , dan akhirat kelak Allah berhak menghancurkan dirinya di neraka sehingga ia datang tidak tersisa lagi apa yang pernah ia katakan."

Suat saat kami bersama Rasulullah sAW.Tiba-tiba bertiuplah angin topan, maka rasulullah bersabda :

" Tahukah kalian angin apa ini ? Inilah angin orang-orang yang mengghibah kaum mukminin."
"Ghibah dan Namimah itu membinasakan Iman sebagaimana binatang gembalaan merusak tanaman."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir