'Home Learning' Ditengah Wabah Covid-19
Home Learning kali ini memang lebih menantang dan mesti dibarengi dengan 'upgrade' fasilitas yang ada. Fix, akhirnya hp dan laptop kerja abi umminya pun terjadwalkan untuk media belajar anak-anak. Karena metode belajar dibuat virtual; jarak jauh, sehingga mengharuskan mereka terhubung online mulai dari belajar akademik, laporan setoran hafalan quran dan mutabaah aktifitas mulai bangun tidur hingga tidur kembali. Itu artinya harus siap menatapi layar hp atau laptop dengan koneksi internet yang harus lebih dari cukup.
Membersamai masa belajar anak-anak di rumah kali ini sebenarnya memang sudah tidak lagi dipusingkan dengan bagaimana mencari bentuk pembelajaran yang super kreatif agar bisa menumbuhkan & menjaga semangat belajar mereka. Ya, usia mereka sudah lebih matang. Cukup mengingatkan tentang tujuan dan harapan-harapan masa depan mereka, lumayan sudah bisa melecut 'semangat' dan inovasi mereka untuk bisa menikmati aktifitas belajarnya tanpa harus berpayah memodifikasi ragam dan cara belajar seperti halnya di fase kanak-kanak mereka dulu.
Membersamai mereka saat ini sudah lebih fokus pada diskusi-diskusi hangat. Namun, tetap mesti cantik 'mengasah otak'. Karena, tidak akan aneh terjadi jika pada beberapa menit harus menjelaskan materi IPA SD, tetiba harus melompat menguraikan Matematika SMP, kemudian dalam hitungan menit diajak masuk diskusi tentang Ekonomi level SMA. Beberapa jam kemudian, tetiba bergelut dengan pertanyan bab materi Bahasa Inggris SD, lalu melompat ke Bahasa Arab SMP, dan dalam hitungan menit beralih diminta mengoreksi analisa bab Sosiologi SMA. ( berasa jetlag ? )
Untunglah, cemilan -cemilan ringan lumayan cukup membuat 'otak' ini agak-agak adem..😂
Si bungsu pun berkomentar :
" 2 minggu ini, ummi akan full di rumah dan akan ketemu 'ragam' kasus yang lebih 'menantang'; materi pelajaran semua level sambil nyiapin makanan yang banyak ..." 😂😂
Baiklah...
Akhirnya, tiga model 'membersamai' belajar mereka kembali dipraktekkan bersamaan :
- di depan, di sisi dan di belakang..😊
Apapun, Alhamdulilah, 'ala kulli hal.
Sinergitas sekolah dan orangtua dalam kondisi terkini jadi terlihat utuh, deh..
MasyaAllah ...
Terbayang kan ya, para guru yang sudah rela berpayah-payah menyiapkan materi pembelajaran virtual untuk anak-anak didik mereka ( mendadak pula..😅 ) dan harus memutar otak untuk memaksimalkan ragam inovasi serta kreatifitas mereka untuk kemudian bisa mengemasnya agar proses belajar bisa tetap dinikmati walau tanpa bertemu dalam sebuah ruang kelas.
Ah, ini bukan pekerjaan yang mudah, lho...
Pokoknya, apresiasi, doa dan dukungan semangaaat untuk semua guru, asatidz/asatidzah, musyrif/musyrifah ...🤗🤗👌👌
Maka, seharusnya pula para orangtua harus siap total juga untuk mengimbangi dan mensupport semuanya, siap membersamai dan mendampingi anak-anak mereka di rumah, pun dengan ikhtiar yang optimal. Mengawal semua proses-proses pembinaan dan pendidikan generasi saat mereka sedang bersama kita. Memastikan bahwa semua komitmen dalam pembinaan generasi bersama sekolah, sebagai sahabat mendidik orangtua pun dapat terealisasikan dengan baik.
Nah, kan...sinerginya jadi lebih terasa, ya.. InsyaAllah..
Bagaimanapun, dengan tetap tidak menafikan segala keterbatasan dan kendala yang akan ditemui, kondisi negeri saat ini yang mengharuskan beberapa aktivitas mendadak harus berubah konsep atau metodenya, pastilah akan menghadirkan hikmah yang luar biasa untuk hari-hari esok kita, pun untuk pendidikan dan pembinaan generasi kita kelak.
Mari kita nikmati taqdir hadirnya ' wabah covid 19 ' ini dengan selaksa rasa yang tetap indah, dengan tetap memaksimalkan ikhtiar dan juga terus menumbuhkan rasa peduli dan empati kita kepada sesama. Jangan saling julid, ya..:)
Saling mendoakan dan saling mensupport dengan cara-cara yang santun saja..🤗
Catat setiap larik-larik yang bisa kita ambil, untuk kemudian kita cerna dengan sempurna agar menjadi bait-bait hikmah yang akan menjadi pelajaran untuk generasi-generasi setelah kita.
Tetap semangat untuk semua pendidik...
Tetap semangat untuk semua keluarga...
Tetap semangat untuk anak-anak sholih /sholihah ...😍😍
- fitry_ummuza -
Membersamai masa belajar anak-anak di rumah kali ini sebenarnya memang sudah tidak lagi dipusingkan dengan bagaimana mencari bentuk pembelajaran yang super kreatif agar bisa menumbuhkan & menjaga semangat belajar mereka. Ya, usia mereka sudah lebih matang. Cukup mengingatkan tentang tujuan dan harapan-harapan masa depan mereka, lumayan sudah bisa melecut 'semangat' dan inovasi mereka untuk bisa menikmati aktifitas belajarnya tanpa harus berpayah memodifikasi ragam dan cara belajar seperti halnya di fase kanak-kanak mereka dulu.
Membersamai mereka saat ini sudah lebih fokus pada diskusi-diskusi hangat. Namun, tetap mesti cantik 'mengasah otak'. Karena, tidak akan aneh terjadi jika pada beberapa menit harus menjelaskan materi IPA SD, tetiba harus melompat menguraikan Matematika SMP, kemudian dalam hitungan menit diajak masuk diskusi tentang Ekonomi level SMA. Beberapa jam kemudian, tetiba bergelut dengan pertanyan bab materi Bahasa Inggris SD, lalu melompat ke Bahasa Arab SMP, dan dalam hitungan menit beralih diminta mengoreksi analisa bab Sosiologi SMA. ( berasa jetlag ? )
Untunglah, cemilan -cemilan ringan lumayan cukup membuat 'otak' ini agak-agak adem..😂
Si bungsu pun berkomentar :
" 2 minggu ini, ummi akan full di rumah dan akan ketemu 'ragam' kasus yang lebih 'menantang'; materi pelajaran semua level sambil nyiapin makanan yang banyak ..." 😂😂
Baiklah...
Akhirnya, tiga model 'membersamai' belajar mereka kembali dipraktekkan bersamaan :
- di depan, di sisi dan di belakang..😊
Apapun, Alhamdulilah, 'ala kulli hal.
Sinergitas sekolah dan orangtua dalam kondisi terkini jadi terlihat utuh, deh..
MasyaAllah ...
Terbayang kan ya, para guru yang sudah rela berpayah-payah menyiapkan materi pembelajaran virtual untuk anak-anak didik mereka ( mendadak pula..😅 ) dan harus memutar otak untuk memaksimalkan ragam inovasi serta kreatifitas mereka untuk kemudian bisa mengemasnya agar proses belajar bisa tetap dinikmati walau tanpa bertemu dalam sebuah ruang kelas.
Ah, ini bukan pekerjaan yang mudah, lho...
Pokoknya, apresiasi, doa dan dukungan semangaaat untuk semua guru, asatidz/asatidzah, musyrif/musyrifah ...🤗🤗👌👌
Maka, seharusnya pula para orangtua harus siap total juga untuk mengimbangi dan mensupport semuanya, siap membersamai dan mendampingi anak-anak mereka di rumah, pun dengan ikhtiar yang optimal. Mengawal semua proses-proses pembinaan dan pendidikan generasi saat mereka sedang bersama kita. Memastikan bahwa semua komitmen dalam pembinaan generasi bersama sekolah, sebagai sahabat mendidik orangtua pun dapat terealisasikan dengan baik.
Nah, kan...sinerginya jadi lebih terasa, ya.. InsyaAllah..
Bagaimanapun, dengan tetap tidak menafikan segala keterbatasan dan kendala yang akan ditemui, kondisi negeri saat ini yang mengharuskan beberapa aktivitas mendadak harus berubah konsep atau metodenya, pastilah akan menghadirkan hikmah yang luar biasa untuk hari-hari esok kita, pun untuk pendidikan dan pembinaan generasi kita kelak.
Mari kita nikmati taqdir hadirnya ' wabah covid 19 ' ini dengan selaksa rasa yang tetap indah, dengan tetap memaksimalkan ikhtiar dan juga terus menumbuhkan rasa peduli dan empati kita kepada sesama. Jangan saling julid, ya..:)
Saling mendoakan dan saling mensupport dengan cara-cara yang santun saja..🤗
Catat setiap larik-larik yang bisa kita ambil, untuk kemudian kita cerna dengan sempurna agar menjadi bait-bait hikmah yang akan menjadi pelajaran untuk generasi-generasi setelah kita.
Tetap semangat untuk semua pendidik...
Tetap semangat untuk semua keluarga...
Tetap semangat untuk anak-anak sholih /sholihah ...😍😍
- fitry_ummuza -
Komentar
Posting Komentar