Tegaplah Meraih Harapan Itu, Nak !

Cita-cita dan harapan adalah motivasi yang akan selalu menumbuhkan semangat, mengakarkan ikhtiar hingga menjulang tanpa henti. Saat langkah dalam menjalani prosesnya mengalami kelelahan dan keputusasaan, cita dan harapan yang dipupuk sejak lama akan menjadi sebuah alarm kehidupan yang memberi sinyal, bahwa kita hanya perlu istirahat sejenak untuk kemudian kembali bangkit melanjutkan perjalanan menuju tujuan. 
Saat keterbatasan atau ragam kekurangan terasa berat membayangi perjalanan, cita dan harapan yang diukir akan menjadi sebuah lecutan diri, bahwa Allah pasti akan hadirkan pintu-pintu kemudahan dan memunculkan potensi-potensi istimewa yang masih tersembunyi belum termaksimalkan. 

Cahaya-cahaya mata..
Jalan ini memiliki tabiat serius dan sangat jauh dari santai. Sejarah mencatat banyak peristiwa besar dan luar biasa jika diukur dari sisi kemanusiaan. Cita dan tekad mereka jauh melampaui kungkungan keterbatasan fisik dan manusiawi sebagai insan.
Ingatlah seorang syaikh Ahmad Yasin, dimana orang orang menyebutnya dengan rangkaian kalimat ," Syekh yang lumpuh adalah sosok pembangkit kesadaran umat, peraih mati syahid. Namun kini , banyak orang yang tubuhnya sehat tetapi semangatnya lumpuh ."
Jadi, berpikirlah tentang prestasi besar yang telah mereka capai dalam kehidupan mereka. Renungkanlah bagaimana kehidupan orang orang besar seperti mereka. Ada sesuatu yang sangat penting dalam kamus hidup mereka, yaitu tidak ada istilah ' tidak mungkin ' untuk meraih sesuatu.
Dalam prinsip jiwa mereka tidak ada kata ' mustahil ' untuk menggapai keinginan. Kekuatan yang ada pada mereka , sesungguhnya ada juga pada diri kita. 
Kuncinya, hanya jika kita memiliki keberanian untuk melakukan hal yang mereka lakukan . 
Tegaplah melanjutkan perjalanan ini menuju Allah SWT. Jangan sibuk oleh kekurangan dan keterbatasan, dengan mengabaikan kelebihan dan kemudahan yang telah Allah berikan. 
Kita pasti masih mempunyai kekuatan dan kemampuan yang luar biasa.

Kita hanya memerlukan ikhtiar seindah mungkin serta tak jeda melangitkan doa-doa mengetuk pintu Arsy-Nya tanpa bosan dan berprasangka. 
Sesekali, memang perlu kita melonggarkan sekrup-sekrup keinginan yang ada, dengan harapan untuk meluaskan hati dan jiwa,agar jika esok saatnya tiba ternyata Allah hadirkan yang tak serupa dengan sketsa cita yang kita rencanakan, kita pun akan sanggup berlapang dada menerimanya dengan kesyukuran terdalam.
Yakinlah, prasangka baik sejak awal, ikhtiar terbaik mengiringi prosesnya, InsyaAllah akan selalu menghadirkan tawakal dan kepasrahan yang akan selalu Allah bantu kesempurnaanya.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir