Mengurai Rindu Hati Mereka

Jadwal hari ini, sudah dinanti oleh dua kakak beradik yang ada di rumah. Yaitu menjemput sang kakak, si sulung dari asramanya. Enam bulan tidak bersama, memang menghadirkan kerinduan yang teramat sangat. Malam sebelum berangkat, persis setalah sholat isya tepat waktu, bahkan si bungsu segera merebah dibalik selimutnya. Alasannya sederhana, ingin segera tertidur, dan esok bangun langsung berangkat menjemput sang kakak. 

Begitulah, potret kerinduan hati-hati yang terlahir dari satu rahim, dengan ikatan yang sudah Allah kuatkan pula menyimpul bersama cinta. Tiga kakak adik di rumah ini memiliki warna warni yang membuat indah hari-hari. Saat bersama, terkadang mereka seperti air dan minyak. Seringkali sukar menyatu, dengan ragam karakter yang tetap saja berbeda. Tapi , seringpula begitu merekat erat, seperti lem dan perangko. Dalam satu masa, pernah saling menajamkan mata, namun selalu pula berpelukan tak ingin lepas. Pernah saling diam,berkutat dengan masing-masing perasaannya, namun tak jarang pula tergelak bersama dalam riang dan canda. 

Ya, hubungan indah yang selalu dihadirkan oleh mereka, seperti warna warni pelangi yang tampil berbeda, namun membentuk siluet keindahan di atas langit. Warna-warni yang selalu mempesona. Kebersamaan yang dipenuhi ragam pernik masalah, namun segera tuntas tanpa meninggalkan bekas. Hubungan persaudaraan yang Allah setting dengan begitu indah. Atas nama cinta, yang hadir tanpa syarat. 

Maka, ketika salah satu harus terpisahkan jarak dengan selang waktu yang lama tidak bertemu fisik di kesehariannya, ada ruang-ruang rindu dalam hati mereka. Ruang rindu yang selalu berhasil menguat eratkan hubungan rasa yang sudah Allah simpul dengan kuat. Ruang rindu yang selalu berhasil membuat satu sama lain dari mereka saling melambungkan doa untuk setiap kebaikan masing-masing saudaranya. Ruang rindu yang selalu berhasil membuat mereka selalu melukis bayang-bayang keistimewaan yang dimiliki setiap saudaranya. Ruang rindu yang pada akhirnya selalu menghadirkan keinginan menggebu untuk bertemu. 

Hari ini, kami kembali mendapati ruang rindu mereka saling bertemu dengan mesra. Betapa indahnya menyaksikan moment mereka saat bertemu. Setelah dengan perjalanan panjang menyisiri jalan yang ternyata terjebak dalam deretan panjang kendaraan yang tersendat, diselingi celotehan si tengah yang berkali-kali mengucap gundah,karena sudah menduga waktu bertemu akan semakin lama. Juga langkah terburu-buru dan semangatnya si bungsu saat baru tiba di asrama sang kakak, kemudian setengah berlari meninggalkan kami di belakangnya. Atas nama rindu, begitulah semua polahnya hadir dihadapan. 

Maka, begitu rindu itu melabuh, hadirlah kembali gelak canda mereka yang beberapa waktu kemarin seolah terkunci. Tatap mata mereka yang saling bertemu dengan binar wajah begitu cerianya, menghadirkan kabut di mata kami, haru.  Alhamdulillah, terbayar sudah kerinduan enam bulan tanpa pertemuan fisik, yang kedepannya membuat mereka siap melukis pelangi di rumah. Ah,tunggu ! Ternyata , merekapun sudah melukis pelangi itu sebelum sampai di rumah. Ya, di sepanjang perjalanan kembali pulang yang kali ini lengkap membawa serta sang kakak , ternyata pelangi segera tercipta. Saat mereka saling melempar canda dan tertawa bersama dengan rentetan cerita-cerita yang silih berganti diputar dari mulut-mulut kecil mereka, namun tak lama dihiasi wajah masam, mata menajam dan saling beradu lisan. 

Begitulah. Mereka kembali bersama untuk beberapa waktu kedepan dengan segala perniknya. Hubungan kakak adik yang begitu indah dengan segala ceritanya. Kami yang harus terus juga menjaganya, agar hubungan tersebut tetap selalu indah. Menjaga eratnya, seperti sudah Allah kuatkan ikatan hati mereka.


@fitry_ummuza

#Day21
#Squad1
#30DWCjilid10
#30DWC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" Zah..Zah...Ustadzah.."

Ikatlah Semua Asa Di Langit-Nya

Saat Ikhtiar dan Doa Tak Sesuai Taqdir